A. Pengertian Manajemen Operasi
Manajemen Operasi adalah serangkaian kegiatan dalam memproduksi barang dan jasa melalui proses perubahan dari masukan menjadi keluaran. Dalam pengertian yang lebih luas manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Setiap hari kita menjumpai barang atau jasa yang melimpah, semuanya dihasilkan di bawah pengawasan manajer operasi. Manajer operasi adalah manajer pabrik pada perusahaan industri yaitu seorang yang bertanggung jawab di pabrik. Manajer-manajer lain yang bekerja di pabrik termasuk manajer produksi, manajer pengendalian persediaan, manajer mutu juga manajer operasi.
Manajer operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasi dan sistem transformasi yang digunakan. Manajemen operasi adalah kajian pengambilan keputusan dalam suatu fungsi operasi.
Manajer Operasional memiliki tugas pokok dalam proses produksi, diantaranya:
1. Membuat perencanaan kuantitas dan kualitas bahan baku dalam proses produksi
2. Membuat rencana lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin yang efisien untuk menghemat waktu dan mobilisasi
3. Merencanakan letak layout pabrik
4. Bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan dan keberlangsungan operasional
5. Membuat strategi produk yang berkualitas sehingga bisa bersaing dengan kompetitor
6. Membuat jadwal kerja yang efektif dan efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja
7. Manajer operasional bertanggungjawab atas keberlangsungan hasil produksi, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas
Jenis Keputusan Dalam Manajemen Operasional
Proses: manajer harus menentukan fasilitas yang dipakai dan proses fisik
Kapasitas: manajer menentukan jumlah dan estimasi waktunya
Persediaan: seorang manajer harus memutuskan apa saja yang dibutuhkan dan menentukan seperti apa kualitas dan kualitasnya. Juga kapan barang baku dipesan.
Tenaga: manajer terlibat dalam rekruitmen, PHK dan penggajiannya. Ia juga harus melakukan supervisi, kompensasi promsi dan penggunaan tenaga profesional.
Kualitas: manajemen menentukan standard, desain peralatan, pengawasan produk dan sebagainya.
Pengertian manajemen operasi menurut para ahli :
1. William J. Stevenson (2009:4)
Manajemen operasional menurut William J. Stevenson adalah sebuah sistem manajemen atau serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.
2. Menurut Richard L. Daft (2006:216)
Pengertian Manajemen operasional menurut Richard L. Daft adalah bidang manajemen yang fokus terhadap produksi barang, dan menggunakan alat serta teknik khusus untuk memecahkan masalah produksi.
3. Jay Heizer dan Barry Render (2005:4)
Pengertian manajemen operasional merupakan serangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan mengubah input menjadi output.
4. James Evans dan David Collier (2007:5)
Menurut James Evans dan David Collier, definisi manajemen operasional adalah ilmu dan seni untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke pelanggan.
Manajemen Operasi adalah serangkaian kegiatan dalam memproduksi barang dan jasa melalui proses perubahan dari masukan menjadi keluaran. Dalam pengertian yang lebih luas manajemen operasi berkaitan dengan produksi barang dan jasa. Setiap hari kita menjumpai barang atau jasa yang melimpah, semuanya dihasilkan di bawah pengawasan manajer operasi. Manajer operasi adalah manajer pabrik pada perusahaan industri yaitu seorang yang bertanggung jawab di pabrik. Manajer-manajer lain yang bekerja di pabrik termasuk manajer produksi, manajer pengendalian persediaan, manajer mutu juga manajer operasi.
Manajer operasi bertanggung jawab untuk menghasilkan barang atau jasa dalam organisasi. Manajer operasi mengambil keputusan yang berkenaan dengan suatu fungsi operasi dan sistem transformasi yang digunakan. Manajemen operasi adalah kajian pengambilan keputusan dalam suatu fungsi operasi.
Manajer Operasional memiliki tugas pokok dalam proses produksi, diantaranya:
1. Membuat perencanaan kuantitas dan kualitas bahan baku dalam proses produksi
2. Membuat rencana lokasi gudang persediaan dan peralatan mesin yang efisien untuk menghemat waktu dan mobilisasi
3. Merencanakan letak layout pabrik
4. Bertanggungjawab atas pemeliharaan peralatan pabrik untuk menjamin keandalan dan keberlangsungan operasional
5. Membuat strategi produk yang berkualitas sehingga bisa bersaing dengan kompetitor
6. Membuat jadwal kerja yang efektif dan efisien dengan mengevaluasi biaya tenaga kerja
7. Manajer operasional bertanggungjawab atas keberlangsungan hasil produksi, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas
Jenis Keputusan Dalam Manajemen Operasional
Proses: manajer harus menentukan fasilitas yang dipakai dan proses fisik
Kapasitas: manajer menentukan jumlah dan estimasi waktunya
Persediaan: seorang manajer harus memutuskan apa saja yang dibutuhkan dan menentukan seperti apa kualitas dan kualitasnya. Juga kapan barang baku dipesan.
Tenaga: manajer terlibat dalam rekruitmen, PHK dan penggajiannya. Ia juga harus melakukan supervisi, kompensasi promsi dan penggunaan tenaga profesional.
Kualitas: manajemen menentukan standard, desain peralatan, pengawasan produk dan sebagainya.
Pengertian manajemen operasi menurut para ahli :
1. William J. Stevenson (2009:4)
Manajemen operasional menurut William J. Stevenson adalah sebuah sistem manajemen atau serangkaian proses dalam pembuatan produk atau penyediaan jasa.
2. Menurut Richard L. Daft (2006:216)
Pengertian Manajemen operasional menurut Richard L. Daft adalah bidang manajemen yang fokus terhadap produksi barang, dan menggunakan alat serta teknik khusus untuk memecahkan masalah produksi.
3. Jay Heizer dan Barry Render (2005:4)
Pengertian manajemen operasional merupakan serangkaian kegiatan yang menghasilkan suatu nilai dalam bentuk barang atau jasa dengan mengubah input menjadi output.
4. James Evans dan David Collier (2007:5)
Menurut James Evans dan David Collier, definisi manajemen operasional adalah ilmu dan seni untuk memastikan bahwa barang dan jasa diciptakan dan berhasil dikirim ke pelanggan.
B. Fungsi dan Sistem Operasi
Empat fungsi terpenting dalam operasi adalah:
1. Proses pengolahan
Empat fungsi terpenting dalam operasi adalah:
1. Proses pengolahan
Merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk mengolah masukan (input). Proses operasi merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan peralatan, sehingga input dapat diubah menjadi keluaran berupa barang atau jasa untuk dijual kepada pelanggan yang memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan atau manfaat yang diharapkan.
2. Jasa-jasa penunjang
2. Jasa-jasa penunjang
Merupakan sarana berupa pengorganisaasian yang perlu dijalankan, sehingga proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Jasajasa penunjang pelayanan operasi dapat berupa;
(a) desain produk
(b) teknologi berupa peralatan yang digunakan, bahan yang diolah, cara pengolahan yang lebih sederhana dan kualitas produk yang dihasilkan lebih baik
(c) cara penggunaan sumber daya sehingga dapat meminimumkan biaya produksi dan
(d) Cara penggunaan sumberdaya-sumberdaya dimana mesin, peralatan serta tenaga kerja dan bahan-bahan perlu diupayakan agar dapat dipergunakan lebih optimal dalam hal ini perlu dilakukan studi kerja, manajemen bahan dan riset operasional.
3. Perencanaan
(a) desain produk
(b) teknologi berupa peralatan yang digunakan, bahan yang diolah, cara pengolahan yang lebih sederhana dan kualitas produk yang dihasilkan lebih baik
(c) cara penggunaan sumber daya sehingga dapat meminimumkan biaya produksi dan
(d) Cara penggunaan sumberdaya-sumberdaya dimana mesin, peralatan serta tenaga kerja dan bahan-bahan perlu diupayakan agar dapat dipergunakan lebih optimal dalam hal ini perlu dilakukan studi kerja, manajemen bahan dan riset operasional.
3. Perencanaan
Merupakan penetapan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan operasi yang akan dilaksanakan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu. Perencanaan yang dilakukan dalam hubungannya dengan fungsi operasi adalah meliputi;
(a) Perencanaan proses produksi
(b) Perencanaan persediaan dan pengadaan
(c) Perencanaan mutu
(d) Perencanaan penggunaan kapasitan mesin
(e) Perencanaan pemanfaatan sumber daya manusia.
4. Pengendalian dan pengawasan
(a) Perencanaan proses produksi
(b) Perencanaan persediaan dan pengadaan
(c) Perencanaan mutu
(d) Perencanaan penggunaan kapasitan mesin
(e) Perencanaan pemanfaatan sumber daya manusia.
4. Pengendalian dan pengawasan
Merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengelolaan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan. Kegiatan pengendalian yang dilakukan pada fungsi opersi antara lain;
(a) pengendalian operasi
(b) pengendalian dan pengawasan persediaan
(c) pengendalian dan pengawasan mutu dan
(d) pengendalian dan pengawasan biaya.
Sistem operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda dalam suatu organisasi, dan secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam mentrasformasikan masukan menjadi keluaran.
(a) pengendalian operasi
(b) pengendalian dan pengawasan persediaan
(c) pengendalian dan pengawasan mutu dan
(d) pengendalian dan pengawasan biaya.
Sistem operasi adalah suatu keterkaitan unsur-unsur yang berbeda dalam suatu organisasi, dan secara terpadu, menyatu dan menyeluruh dalam mentrasformasikan masukan menjadi keluaran.
C. Tujuan Manajemen Operasional
Terdapat beberapa tujuan dari manajemen operasional. Berikut 5 tujuan dari manajemen operasional.
1. Meningkatkan Efisiensi (Efficiency)
Manajemen operasional bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan atau organisasi.
2. Meningkatkan Efektivitas (Productivity)
Manajemen operasional juga bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan atau organisasi.
3. Mengurangi Biaya (Economy)
Tujuan lainnya dari manajemen operasional adalah untuk mengurangi biaya dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Meningkatkan Kualitas (Quality)
Tujuan manajemen operasional juga untuk meningkatkan kualitas di dalam perusahaan atau organisasi.
5. Mengurangi Waktu Proses Produksi (Reduced Processing Time)
Tujuan manajemen operasional yang terakhir adalah untuk mengurangi waktu proses produksi di dalam sebuah perusahaan.
Terdapat beberapa tujuan dari manajemen operasional. Berikut 5 tujuan dari manajemen operasional.
1. Meningkatkan Efisiensi (Efficiency)
Manajemen operasional bertujuan untuk meningkatkan efisiensi dalam perusahaan atau organisasi.
2. Meningkatkan Efektivitas (Productivity)
Manajemen operasional juga bertujuan untuk meningkatkan efektivitas dalam perusahaan atau organisasi.
3. Mengurangi Biaya (Economy)
Tujuan lainnya dari manajemen operasional adalah untuk mengurangi biaya dalam berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan.
4. Meningkatkan Kualitas (Quality)
Tujuan manajemen operasional juga untuk meningkatkan kualitas di dalam perusahaan atau organisasi.
5. Mengurangi Waktu Proses Produksi (Reduced Processing Time)
Tujuan manajemen operasional yang terakhir adalah untuk mengurangi waktu proses produksi di dalam sebuah perusahaan.
D.Ruang Lingkup Manajemen Operasional
Terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan ruang lingkup manajemen operasional. Berikut 6 aspek dalam manajemen operasional.
1. Aspek Perencanaan Sistem Produksi
Aspek perencanaan sistem produksi bertujuan agar hasil produksi dapat sesuai dengan harapan konsumen, baik dari segi kualitas, harga, serta keuntungan.
2. Aspek Pengendalian Produksi
Aspek ini berkaitan dengan pengendalian rencana yang telah dibuat. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga, tujuan yang telah dibuat dapat tercapai dengan baik.
3. Aspek Sistem Informasi Produksi
Dalam aspek ini, informasi yang ada harus diterima dengan baik dan diolah dengan tepat. Sehingga, kegiatan produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Terdapat 3 bagian dalam sistem informasi ini yaitu informasi internal, informasi pelanggan, dan informasi pasar.
4. Aspek Struktural
Aspek struktural adalah aspek tentang pengaturan komponen yang membangun suatu sistem manajemen operasional yang saling berinteraksi satu sama lain.
5. Aspek Fungsional
Aspek fungsional merupakan aspek yang berhubungan dengan manajerial serta pengorganisasian seluruh komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian, serta perbaikan agar diperoleh kinerja yang optimal.
6. Aspek Lingkungan
Aspek dalam manajemen operasional selanjutnya adalah aspek lingkungan. Sistem pada manajemen operasional perlu untuk memperhatikan perkembangan serta kecenderungan yang berkaitan erat dengan lingkungan. Sehingga, kegiatan yang diambil dapat memberikan manfaat dalam peningkatan produksi.
Terdapat beberapa aspek yang berkaitan dengan ruang lingkup manajemen operasional. Berikut 6 aspek dalam manajemen operasional.
1. Aspek Perencanaan Sistem Produksi
Aspek perencanaan sistem produksi bertujuan agar hasil produksi dapat sesuai dengan harapan konsumen, baik dari segi kualitas, harga, serta keuntungan.
2. Aspek Pengendalian Produksi
Aspek ini berkaitan dengan pengendalian rencana yang telah dibuat. Hal ini dilakukan agar sesuai dengan tujuan yang telah ditetapkan. Sehingga, tujuan yang telah dibuat dapat tercapai dengan baik.
3. Aspek Sistem Informasi Produksi
Dalam aspek ini, informasi yang ada harus diterima dengan baik dan diolah dengan tepat. Sehingga, kegiatan produksi dapat berjalan secara efektif dan efisien.
Terdapat 3 bagian dalam sistem informasi ini yaitu informasi internal, informasi pelanggan, dan informasi pasar.
4. Aspek Struktural
Aspek struktural adalah aspek tentang pengaturan komponen yang membangun suatu sistem manajemen operasional yang saling berinteraksi satu sama lain.
5. Aspek Fungsional
Aspek fungsional merupakan aspek yang berhubungan dengan manajerial serta pengorganisasian seluruh komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan, pengendalian, serta perbaikan agar diperoleh kinerja yang optimal.
6. Aspek Lingkungan
Aspek dalam manajemen operasional selanjutnya adalah aspek lingkungan. Sistem pada manajemen operasional perlu untuk memperhatikan perkembangan serta kecenderungan yang berkaitan erat dengan lingkungan. Sehingga, kegiatan yang diambil dapat memberikan manfaat dalam peningkatan produksi.
E. Karakteristik Sistem Manufaktur
1. Tipe-Tipe Sistem Produksi
a. Sistem produksi berdasarkan produk Sistem produksi untuk produk-produk khusus harus fleksibel, sistem ini harus mampu mempoduksi barang menurut spesifikasi pelanggan.
b. Sistem produksi berdasarkan proses Sifat permintaan terhadap sistem produksi semacam ini, menghasilkan produk standar dalam volume besar, sehingga mengakibatkan penggunaan fasilitas secara kontinyu.
c. Produksi untuk sediaan atau pesanan Kita mungkin memutuskan untuk hanya memproduksi dalam memenuhi pesanan karena alasan-alasan tertentu, meskinpun kita dapat saja memproduksi untuk disimpan dalam sediaan.
2. Siklus Hidup Produk
Jika kita menelusuri perkembangan suatu produk, maka kita akan menemukan suatu kesimpulan, bahwa pada dasarnya produk yang dijual dipasaran akan mengalami empat tahap perkembangan yaitu; (1) tahap perkenalan, (2) tahap pertumbuhan, (3) tahap kedewasaan dan (4) tahap kemunduran.
Kurva siklus hidup produk sangat penting artinya dalam merumuskan strategi pemasaran untuk menetapkan harga dan penetrasi pasar. Salah satu sasaran dalam strategi pemasaran adalah menetapkan cara untuk memperbaiki siklus hidup produk yang telah mencapai tahap kedewasaan atau penurunan.
3. Lini produk Yang Saling Bergantung
perusahaan umumnya memiliki lini produk yang kompleks yang mungkin bersaing di pasaran berbeda. Tetapi meskipun produk dan pasar berbeda terdapat peluang untuk memanfaatkan sifat komplementer dan saling ketergantungan dalam fungsi produksi.
1. Tipe-Tipe Sistem Produksi
a. Sistem produksi berdasarkan produk Sistem produksi untuk produk-produk khusus harus fleksibel, sistem ini harus mampu mempoduksi barang menurut spesifikasi pelanggan.
b. Sistem produksi berdasarkan proses Sifat permintaan terhadap sistem produksi semacam ini, menghasilkan produk standar dalam volume besar, sehingga mengakibatkan penggunaan fasilitas secara kontinyu.
c. Produksi untuk sediaan atau pesanan Kita mungkin memutuskan untuk hanya memproduksi dalam memenuhi pesanan karena alasan-alasan tertentu, meskinpun kita dapat saja memproduksi untuk disimpan dalam sediaan.
2. Siklus Hidup Produk
Jika kita menelusuri perkembangan suatu produk, maka kita akan menemukan suatu kesimpulan, bahwa pada dasarnya produk yang dijual dipasaran akan mengalami empat tahap perkembangan yaitu; (1) tahap perkenalan, (2) tahap pertumbuhan, (3) tahap kedewasaan dan (4) tahap kemunduran.
Kurva siklus hidup produk sangat penting artinya dalam merumuskan strategi pemasaran untuk menetapkan harga dan penetrasi pasar. Salah satu sasaran dalam strategi pemasaran adalah menetapkan cara untuk memperbaiki siklus hidup produk yang telah mencapai tahap kedewasaan atau penurunan.
3. Lini produk Yang Saling Bergantung
perusahaan umumnya memiliki lini produk yang kompleks yang mungkin bersaing di pasaran berbeda. Tetapi meskipun produk dan pasar berbeda terdapat peluang untuk memanfaatkan sifat komplementer dan saling ketergantungan dalam fungsi produksi.
No comments:
Post a Comment