Perilaku Konsumen : Definisi, Faktor-faktor, Langkah Pengambilan Keputusan, dan Cara Mengenali Perilaku Konsumen - Pendidikan Manajemen

Latest

Tuesday, February 4, 2020

Perilaku Konsumen : Definisi, Faktor-faktor, Langkah Pengambilan Keputusan, dan Cara Mengenali Perilaku Konsumen



A. Definisi Prilaku Konsumen

Perilaku konsumen  adalah  tindakan-tindakan, proses, dan hubungan sosial yang dilakukan individu, kelompok, dan organisasi dalam mendapatkan, menggunakan suatu produk atau lainnya sebagai suatu akibat dari pengalamannya dengan produk, pelayanan, dan  sumber-sumber  lainya.

Pengertian perilaku konsumen menurut para ahli :

1. Schiffman dan Kanuk
         Perilaku konsumen adalah suatu proses yang dilalui oleh sesorang dalam mencari, membeli, menggunakan, mengevaluasi dan juga akan bertindak pasca konsumsi produk dan jasa, maupun ide yang akan diharapkan dapat memenuhi suatu kebutuhannya.

2. Engel, Blackwell dan Miniard
         Perilaku konsumen merupaka suatu tindakan-tindakan produk jasa, termasuk proses keputusan yang dimana akan mendahului dan juga mengikuti tindakan tersebut yang akan terlibat secara langsung dalam memperoleh, mengkonsumsi dan juga akan membuang suatu produk atau jasa, termasuk proses keputusan yang akan mendahului dan mengikuti tindakan tersebut.

3. Mowen
          Perilaku konsumen merupakan suatu aktivitas seseorang saat mendapatkan, mengkonsumsi atau juga membuang barang maupun jasa.

Pada dasarnya, perilaku konsumen secara umum dibagi menjadi 2 yaitu perilaku konsumen yang bersifat rasional dan irrasional. Yang dimaksudkan dengan perilaku konsumen yang bersifat rasional adalah tindakan perilaku konsumen dalam pembelian suatu barang dan jasa yang mengedepankan aspek-aspek konsumen secara umum, yaitu seperti tingkat kebutuhan mendesak, kebutuhan utama/primer, serta daya guna produk itu sendiri terhadap konsumen pembelinya. Sedangkan perilaku konsumen yang bersifat irrasional adalah perilaku konsumen yang mudah terbujuk oleh iming-iming diskon atau marketing dari suatu produk tanpa mengedepankan aspek kebutuhan atau kepentingan. Untuk lebih jelasnya, berikut beberapa ciri-ciri yang menjadi dasar perbedaan antara perilaku konsumen yang bersifat rasional dan perilaku konsumen yang bersifat irrasional.

Berikut ini beberapa ciri-ciri dari Perilaku Konsumen yang bersifat Rasional:

1. Konsumen memilih barang berdasarkan kebutuhan
2. Barang yang dipilih konsumen memberikan kegunaan optimal bagi konsumen
3. Konsumen memilih barang yang mutunya terjamin
4. Konsumen memilih barang yang harganya sesuai dengan kemampuan konsumen

Beberapa ciri-ciri Perilaku Konsumen yang bersifat Irrasional:

1. Konsumen sangat cepat tertarik dengan iklan dan promosi di media cetak maupun elektronik
2. Konsumen memilih barang-barang bermerk atau branded yang sudah dikenal luas
3. Konsumen memilih barang bukan berdasarkan kebutuhan, melainkan gengsi atau prestise


B. Faktor yang Mempengaruhi Perilaku Konsumen

Ada 4 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan pembelian antara lain:

a. Motivasi (motivation)
         Motivasi adalah suatu dorongan atau keinginan yang tumbuh di dalam diri manusia untuk mencapai tujuan tertentu.

b. Persepsi (perception)
         Persepsi adalah hasil penjelasan seseorang terhadap stimulus atau kejadian yang diterimanya berdasarkan informasi dan pengalaman-Nya terhadap rangsangan tersebut.

c. Pembentukan Sikap (attitude formation)
        Pembentukan sikap adalah sebuah nilai yang ada di dalam diri seseorang yang mencerminkan sikap suka atau tidak suka terhadap seseorang akan suatu hal.

d. Integras (integration)
       Integrasi adalah kesamaan antara sikap dan tindakan, integritas merupakan respon atas sikap yang diambil. Perasaan suka akan mendorong seseorang untuk membeli, sedangkan perasaan tidak suka akan membulatkan tekad seseorang agar tidak membeli produk tersebut.


C. Langkah-langkah pengambilan keputusan konsumen

Perilaku konsumen dilakukan berdasarkan suatu proses sebelum dan sesudah seorang konsumen melakukan proses pembelian suatu barang maupun jasa. Dalam perilaku konsumen tersebut, seorang pembeli akan melakukan penilaian yang kemudian pada akhirnya akan mempengaruhi proses pengambilan leputusannya atas pembelian barang atau jasa tersebut. Berikut beberapa tahapan pengambilan keputusan seorang konsumen :

1.Pengenalan kebutuhan
         Pengenalan  kebutuhan  muncul  ketika  konsumen menghadapi   suatu   masalah   yaitu suatu   keadaan dimana   terdapat   perbedaan   antara   keadaan   yang diinginkan   dan   keadaan   yang   sebenarnya terjadi. Kebutuhan harus diaktifkan terlebih dahulu sebelum ia bisa dikenali. Ada beberapa faktor yamg mempengaruhi  pengaktifan  kebutuhan  yaitu:  waktu, perubahan    situasi,    pemilikan    produk,    konsumsi produk, perbedaan individu, pengaruh pemasaran.

2.Pencarian informasi
        Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa kebutuhan tersebut bisa dipenuhi  dengan  membeli dan mengkonsumsi suatu produk. Pencarian informasi bisa melalui  informasi internal maupun eksternal. Faktor-faktor yang mempengaruhi pencarian informasi adalah : 
(a)  faktor resiko  produk  (keuangan,  fungsi,  psikologis,  waktu, sosial,    fisik)
(b)  faktor  karakteristik konsumen (pengetahuan dan pengalaman konsumen, kepribadian dan   karakteristik   demografik)
(c)   faktor   situasi (waktu  yang  tersedia  untuk  belanja,  jumlah  produk yang  tersedia,  lokasi  toko,  ketersediaan  informasi, kondisi psikologis konsumen, resiko sosial dari situasi, tujuanbelanja).

3.Evaluasi alternatif
         Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merk dan memilihnya   sesuai dengan yang diinginkan konsumen. 

4.Tindakan pembelian
        Setelah menentukan pilihan produk, maka konsumen akan melanjutkan proses berikutnya, yaitu melakukan tindakan pembelian  produk atau jasa tersebut. 

5.Pengkonsumsian suatu produk
        Untuk mengetahui konsumsi produk yang lebih mendalam, maka seorang pemasar harus mengetahui 3 hal yaitu: frekuensi konsumsi, jumlah konsumsi dan tujuan konsumsi.


D. Cara Mengenali Perilaku Konsumen

Dalam disiplin ilmu ekonomi terdapat 3 pendekatan untuk mengenali perilaku konsumen, pendekatan-pendekatan tersebut adalah sebagai berikut :

1.      Pendekatan Interpretif.
         Pendekatan ini adalah pendekatan yang membahas secara mendalam hal-hal mendasar mengenai perilaku konsumen. Dalam pendekatan ini menggunakan teknik observasi langsung yaitu menggunakan teknik wawancara yang dilakukan secara mendalam dan menyeluruh. Selain wawancara, pendekatan ini juga mengutamakan focus group discussion. Semua hal tersebut dilakukan untuk mendapatkan kesimpulan mengenai makna suatu produk atau jasa bagi konsumen, serta perasaan yang dialami konsumen ketika membeli kemudian menggunakan produk maupun jasa tersebut.

2.      Pendekatan Tradisional yang didasari pada teori dan metode dari Ilmu Psikologi Kognitif, Sosial dan Behavioral serta Ilmu Sosiologi.
          Pendekatan ini menggunakan studi lapangan berupa eksperimen yang didukung dengan survey dengan tujuan untuk menguji hipotesa penelitian yang berkaitan dengan teori. Kemudian dicari sebuah pemahaman mengenai proses seorang konsumen menganalisa beberapa informasi, membuat keputusan, dan pengaruh lingkungan sosial terhadap perilaku konsumen tersebut. Tujuan utama dari pendekatan ini adalah untuk mengembangkan teori dan metode yang relatif. Yang mana akan digunakan untuk menjelaskan perilaku konsumen serta pembuatan keputusan konsumen.

3.      Pendekatan Sains Pemasaran yang didasari pada teori dan metode dari Ilmu Ekonomi dan Statistika.
         Penelitian dalam pendekatan ini menggunakan pengembangan teori dari Abraham Maslow yaitu Teori Hierarki Kebutuhan Maslow. Teori tersebut berisi tentang hierarki kebutuhan manusia yang kemudian diuji coba dengan model Ilmu Matematika. Pendekatan ini dilakukan untuk memprediksi moving rate analysis atau pengaruh startegi marketing terhadap pilihan dan pola konsumsi.

         Semua pendekatan yang dijelaskan diatas mempunyai nilai-nilai tertentu yang dapat memberikan pemahaman mengenai perilaku konsumen. Selain itu dapat pula diterapkan untuk strategi marketing jika dilihat dari tingkatan maupun sudut pandang analisis yang berbeda-beda. Ketiga pendekatan ini dapat digunakan oleh suatu pemilik bisnis atau perusahaan, baik dengan menggunakan salah satu dari pendekatan tersebut maupun dengan menggunakan ketiga pendekatan sekaligus. Semuanya tergantung dari jenis-jenis masalah yang dihadapi oleh masing-masing bisnis dan suatu perusahaan.

No comments:

Post a Comment