Bauran Pemasaran (Marketing Mix) : Definisi, Tujuan, dan Konsep Bauran Pemasaran - Pendidikan Manajemen

Latest

Sunday, February 9, 2020

Bauran Pemasaran (Marketing Mix) : Definisi, Tujuan, dan Konsep Bauran Pemasaran


A. Pengertian Bauran Pemasaran

Pengertian bauran pemasaran adalah sebagai berikut : “Bauran pemasaran adalah perangkat alat pemasaran yang digunakan perusahaan untuk mengejar tujuan perusahaannya”. Maka, dapat disimpulkan bahwa bauran pemasaran merupakan satu perangkat yang terdiri dari produk, harga, promosi dan distribusi, yang didalamnya akan menentukan tingkat keberhasilan pemasaran dan semua itu ditujukan untuk mendapatkan respon yang diinginkan dari pasar sasaran. (Kotler dan Keller, 2007).

Bauran Pemasaran Menurut Para Ahli
Beberapa ahli di bidang ilmu pemasaran pernah menjelaskan tentang pengertian bauran pemasaran, diantaranya adalah:

1. Kotler dan Armstrong
     Menurut kotler dan Armstrong (1997:48), pengertian marketing mix adalah perangkat alat pemasaran taktis yang dapat dikendalikan, produk, harga, distribusi, dan promosi yang dipadukan oleh perusahaan untuk menghasilkan respons yang diinginkan dalam target market.

2. Buchari Alma
     Menurut Buchari Alma (2005:205), pengertian marketing mix adalah strategi mengkombinasikan kegiatan-kegiatan marketing, agar tercipta kombinasi maksimal sehingga akan muncul hasil paling memuaskan.

3. Sumarmi dan Soeprihanto
     Menurut Sumarmi dan Soeprihanto (2010:274), pengertian bauran pemasaran adalah kombinasi dari variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran yaitu produk, harga, promosi, dan distribusi. Dengan kata lain definisi marketing mix adalah kumpulan dari variabel yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk dapat mempengaruhi tanggapan konsumen.

4. Sofjan Assauri
      Menurut Sofjan Assauri (2013:12), marketing mix adalah kombinasi variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran, variabel mana dapat di kendalikan oleh pemasaran untuk mempengaruhi reaksi para pembeli atau konsumen.

B. Tujuan Marketing Mix

1. Periklanan (Advertising)
      Periklanan merupakan salah satu kegiatan penting dalam marketing mix. Tujuan utama dari periklanan ini adalah untuk memberikan informasi tentang produk (barang/ jasa) kepada target konsumen dan untuk meningkatkan penjualan.

2. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
      Ini adalah kumpulan berbagai alat intensif yang dirancang untuk mendorong pembelian suatu barang/ jasa. Kegiatan inti sebagian besar berjangka pendek dan tidak dilakukan secara berulang. Tujuan sales promotion ini adalah untuk meningkatkan penjualan. Kegiatan ini bisa dilakukan dengan cara pemberian diskon, pengadaan kontes, pemberian kupon atau sampel produk.

3. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)
      Direct marketing adalah sistem pemasaran interaktif yang menggunakan satu atau lebih media iklan untuk menghasilkan tanggapan dan atau transaksi yang dapat diukur pada suatu lokasi. Tujuan direct marketing adalah untuk mengkomunikasikan produk atau jasa secara langsung kepada konsumen yang dianggap target market potensial.


C. Konsep Marketing Mix      

Konsep Marketing mix awalnya di kenal dengan 4 P adalah konsep marketing yang berfokus pada 4 hal yakni Product (produk), Price (harga), Place (tempat) dan Promotion (promosi). Keempat hal tersebut harus menjadi bahan pertimbangan utama dalam menyusun bagaimana nantinya kita akan melakukan pemasaran.

Seiring dengan perkembangan keadaan pasar menyebabkan konsep 4 P tersebut dirasa sudah kurang efekif. Oleh karena itu banyak pengamat yang merasa perlu ditambahkannya poin lain dalam konsep tersebut. Hingga dipopulerkanlah istilah Marketing Mix 7 P dengan tambahan 3 poin lagi yakni Process (proses), People (orang) dan Physical Evidence (bukti fisik).

1. Aspek Produk (Product)
Salah satu komponen bauran pemasaran yang terpenting adalah produk. Keberadaannya merupakan penentu bagi program bauran pemasaran lain, misalnya penentuan harga, program promosi, maupun kegiatan pendistribusiannya. Yang dimaksud dengan produk adalah hal yang kita jual dalam bisnis meliputi barang atau jasa yang memiliki nilai guna dan dibutuhkan oleh konsumen. Kunci utama dari sebuah produk yakni barang atau jasa tersebut harus dapat memenuhi kebutuhan atau keinginan konsumen.

Dalam merencanakan penawaran pasar, pemasar perlu memperhatikan lima tingkatan produk tiap tingkatan menambah lebih banyak nilai pelanggan dan kelimanya membentuk suatu hierarki nilai pelanggan.

a. Tingkat paling dasar adalah manfaat inti (core benefit), yaitu jasa atau manfaat dasar yang sesungguhnya dibeli oleh pelanggan.
b. Pada tingkat kedua, pemasar harus merubah manfaat inti tersebut menjadi produk generik/produk   dasar   (basic   product).
c. Pada tingkat ketiga, pemasar menyiapkan suatu produk  yang  diharapkan  (expected  product), yaitu suatu set atribut dan kondisi yang biasanya disetujui oleh pembeli ketika membeli  produk  tersebut.
d. Pada tingkat keempat, pemasar menyiapkan produk yang ditingkatkan/produk pelengkap  (augmented  product)  yang  dapat  memenuhi keinginan pelanggan melampaui harapan mereka.
e. Pada tingkat kelima terdapat produk potensial (potencial product) yang mencakup semua peningkatan dan transformasi  yang  akhirnya akan  dialami  produk  tersebut  di  masa  depan.

2. Aspek Harga (Price)
Harga merupakan uang yang harus diberikan konsumen untuk mendapatkan barang atau jasa yang dijual. Harga menjadi aspek yang sangat penting karena umumnya konsumen menjadikan harga sebagai pertimbangan utama sebelum membeli. Mengingat sifatnya yang sangat fleksibel, ada baiknya Anda selalu mengikuti dinamika pasar agar bisa menetapkan harga pada level yang tepat. Dimana harga tetap bisa diterima masyarakat namun juga tetap menghasilkan keuntungan.

Tujuan  penetapan  harga  merupakan  hal  utama yang  harus  diperhatikan  dalam  mementukan  harga suatu produk.
a. Mendapatkan posisi pasar
b. Mencapai    kinerja    keuangan
c. Penentuan     posisi     produk
d. Merangsang permintaan
e. Mempengaruhi     persaingan

Penentuan Strategi Penentapan Harga 
Dalam  menentukan strategi  penetapan  harga, terdapat beberapa metode yang dapat digunakan untuk menghasilkan harga tertentu. Metode penetapan harga tersebut antara lain:
a. Penentuan harga mark-up. Metode penetapan harga yang paling mendasar adalah dengan menambahkan mark-upstandar   pada   biaya produk.
b. Penetapan harga standar berdasarkan sasaran pengembalian (return target pricing).Metode  pepntuan harga seperti  ini menghasilkan tingkat pengembalian atas investasi (Return on investment)     yang diinginkan
c. Penetapan harga berdasarkan atas nilai yang dipersepsikan. Metode ini semakin banyak  digunakan  karena  metode  ini  melihat persepsi pembeli (bukan biaya penjual) sebagai kunci penetapan harga. Metode ini menggunakan berbagai variable non harga dalam  bauran  pemasaran  untuk  membentuk nilai yang dipersepsikan dalam benak pembeli. d. Penentapan harga  nilai. Metode ini menetapkan  harga  yang  cukup  rendah  untuk penwaran   bermutu   tinggi.   Penetapan harga nilai menyatakan bahwa harus mewakili suatu penawaran bernilai tinggi bagi konsumen.
e. Penetapan harga  sesuai   harga   berlaku. Dalam metode ini perusahaan kurang

3. Aspek Tempat (Place)
      Tempat usaha merupakan lokasi dimana kita akan melakukan proses jual beli. Bagi usaha konvensional aspek ini memang sangat penting. Anda harus memperhatikan apakah lokasi tersebut cukup strategis dan mudah dikunjungi konsumen.

        Namun dengan makin berkembangnya bisnis modern seperti bisnis online, kini pengertian aspek tempat kian beragam disesusaikan dengan media yang digunakan.

4. Aspek Promosi (Promotion)
      Promosi adalah kegiatan bisnis yang mempunyai tujuan agar konsumen bisa lebih mengenal dan tertarik dengan produk bisnis Anda. Dalam kegiatan ini, Anda harus mampu mengubah presepsi konsumen menjadi positif mengenai bisnis kita. Untuk melakukannya banyak sekali teknik promosi baik secara manual lewat face to face promotion hingga promosi online yang kini semakin pesat berkembang.

Manfaat  promosi  berbeda-beda  menurut tahap proses kebutuhan membeli, yaitu:
a. Pengenalan kebutuhan (need recognition)
b. Mengumpulkan informasi (gathering information)
c. Evaluasi Alternatif (evaluation of alternatives)
d. Kepuasan membeli (decision to purchase)
e. Penggunaan produk (product use)

5. Aspek Proses (Process)

         Dalam bisnis, proses dapat diartikan sebagai langkah-langkah yang dilakukan antara penjual dan konsumen. Di dalamnya meliputi pelayanan serta proses transaksi. Berikan pengalaman pelayanan yang memuaskan bagi konsumen lewat berbagai teknik agar merekapun merasa puas.

6. Aspek Orang (People)

        Yang termasuk dalam aspek ini tentu saja bukan hanya konsumen namun semua SDM yang terlibat termasuk pekerja atau tim bisnis. Hal ini sangat penting diperhatikan mengingat semau orang tentunya mempunyai kecenderungan yang berbeda dalam dunia bisnis. Memberikan perhatian yang baik pada orang yang terlibat dalam bisnis Anda, merupakan langkah awal yang sangat baik.

7. Aspek Bukti Fisik (Physical Evidence)
        Physical evidence merupakan semua yang berbentuk peralatan atau perangkat yang digunakan untuk mendukung berjalannya bisnis kita. Utamanya untuk bisnis skala besar, maka tentunya saja membutuhkan semakin banyak peralatan dan semakin kompleks pula fungsi serta penggunaannya. Mengingat semua aspek dalam konsep Marketing Mix saling berkaitan satu sama lain, maka Anda harus menjalankannya secara beriringan serta proporsional.


BACA JUGA : Manajemen Pemasaran 

                          Perilaku Konsumen


DAFTAR PUSTAKA

Assauri, Sofjan. (2013). Manajemen Pemasaran. Jakarta : Rajawali Pers 

Amsrong dan Kotler.(1997). Prinsip-prinsip Pemasaran. Jakarta : Erlangga.

Buchari, Alma.(2005). Manajemen Pemasaran dan Pemasaran Jasa, cetakan 5. Bandung : CV. Alvabeta
  
Kotler,  Philip dan Keller.(2007). Manajemen Pemasaran Jilid I Edisi Kedua belas.Jakarta : PT. Indeks

Sumarni, Murti dan John Soeprihanto. (2010).Pengantar Bisnis (dasar-dasar ekonomi perusahaan), edisi kelima. Yogyakarta: Liberty Yogyakarta.
 

No comments:

Post a Comment