Manajemen Produksi : Pengertian, fungsi, Ruang Lingkup, dan Aspek-Aspek Produksi - Pendidikan Manajemen

Latest

Thursday, January 30, 2020

Manajemen Produksi : Pengertian, fungsi, Ruang Lingkup, dan Aspek-Aspek Produksi


A. Pengertian Manajemen Produksi

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang mempunyai peran dalam mengoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan. Dalam mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang di hasilkan sesuai dengan apa yang direncanakan. Dengan demikian, menajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Manajemen adalah suatu proses perencanan, pengorganisasian, kempemimpinan, dan pengendalian upaya anggota organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan yang telah di tetapkan, sedangkan produksi adalah suatu kegiatan untuk menciptakan atau menambah nilai guna suatu barang untuk memenuhi kebutuhan. 

Dengan begitu manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi agar mencapai tujuan organisasi atau perusahaan.

Pengertian manajemen produksi menurut para ahli :

1. Menurut Heizer dan Render (2011:4), manajemen produksi adalah serangkaian aktivitas yang menghasilkan nilai dalam bentuk barang dan jasa dengan mengubah input menjadi output.
2. Menurut Irham Fahmi (2012:3), manajemen produksi adalah suatu ilmu yang membahas secara komprehensif bagaimana pihak manajemen produksi perusahaan mempergunakan ilmu dan seni yang dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai suatu hasil produksi yang diinginkan. 
3. Menurut Sofyan Assauri (2008:19) Manajemen produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah kegunaan sebuah barang atau jasa.

B. Fungsi Manajemen Produksi

Secara umum, fungsi produksi berkaitan dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan dan pentransformasian masukan (input) menjadi keluaran (output) yang berbentuk barang atau jasa yang akan memberikan hasil pendapatan bagi perusahaan.

Dalam pelaksanaan fungsi ini memerlukan serangkaian kegiatan yang saling berkaitan dan menyatu serta menyeluruh sebagai suatu sistem. Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi ini dilakukan oleh beberapa bagian yang terdapat pada suatu perusahaan, baik itu perusahaan besar maupun perusahaan kecil.

Terdapat 4 fungsi terpenting dalam fungsi produksi Menurut Sofjan Assauri (2004 : 22), diantaranya :

1. Proses pengolahan, metode atau teknik yang dipakai untuk mengolahan masukan (input). Proses ini sangat penting untuk pemanfaatan sumber daya secara maksimal dan efisien.
2. Jasa-jasa pendukung, menjadi sarana yang digunakan untuk penetapan dan metode yang akan digunakan agar proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien. Hal ini diperlukan guna membantu perusahaan bersaing secara sehat dengan meningkatkan produksi dan menghasilkan produk yang berkualitas.
3. Perencanaan, dilakukan untuk melihat keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode. Dengan perencanaan yang baik maka akan meminimalisir biaya produksi sehingga perusahaan bisa menentukan harga yang sehat dan meraih untung yang besar.
4. Pengawasan atau pengendalian, untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang telah direncanakan, sehingga tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan. Proses ini akan membantu perusahaan mencapai visi dan misi, meningkatkan reputasi perusahaan, serta mempermudah pekerjaan departemen lain seperti marketing, finansial atau pun personalia. Mereka memiliki tanggung jawab untuk memproduksi barang yang sesuai standar pasar sehingga penjualan bisa meningkat.

Berdasarkan fungsi-fungsi menajemen produksi tersebut dapat kita simpulkan bahwa manajemen produksi ini sangat berperan besar baik itu pada bisnis skala besar maupun pada bisnis skala kecil. dengan melakukan proses produksi yang tepat maka suatu perusahaan atau organisasi dapat menekan biaya produksinya tanpa mempengaruhi kualitas dari barang atau produk yang dihasilkan. Selain itu juga dengan menerapkan manajemen produksi maka perusahaan dapat melihat apakah sumber-sumber daya yang dimiliki telah digunakan dengan efektif dan efesien.

C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi

Manajemen Produksi memiliki ruang lingkup yang dibagi menjadi 3 kategori yang dilihat berdasarkan keputusan atau kebijakan utama yang tercakup didalamnya, yakni:

1. Keputusan atau Kebijakan Mengenai Desain
       Pengambilan keputusan mengenai desain termasuk tipe keputusan berjangka panjang karena meliputi penentuan desain produk yang akan dihasilkan, keputusan mengenai desain meliputi, desain lokasi atau tata letak pabrik, desain atas metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi perusahaan dan desain atas job description dan job specification.

2. Keputusan dan Kebijakan Mengenai Proses Transformasi 
     Keputusan operasi bersifat jangka pendek, hal ini  berkaitan dengan keputusan taktis dan operasional. Ketentuan ini mencakup pergantian waktu bekerja (Shift), jadwal produksi pabrik berupa jadwal penyerahan masukan ke subsistem pengolahan dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian produk serta anggaran produksi. 

3. Keputusan dan Kebijakan Perbaikan
      Keputusan ini bersifat berkesinambungan atau sifatnya terus menerus, sehingga kebijakan ini dilakukan secara rutin. Kegiatannya mencakup perbaikan yang dilakukan secara kontinu atau terus menerus terhadap mutu keluaran (output), kapasitas dan kompetensi para pekerja, pemeliharaan alat atau mesin, serta perbaikan terus menerus atas metode penyelesaian pengerjaan produk.

D. Aspek-Aspek Manajemen Produksi

Untuk hasil produksi yang sesuai dengan harapan dan target perusahaan ada beberapa tahapan yang harus dilewati yang akan berpengaruh terhadap hasil produksi. Adapun tahapan – tahapan dari manajemen produksi, yaitu :

1. Perencanaan Produksi 
         Tahapan ini bertujuan untuk melakukan persiapan yang sistematis sebelum produksi di jalankan dan dalam tahap ini juga setiap anggota memiliki hak untuk mengajukan pendapat atau ide-ide untuk produk yang akan di produksi, untuk merencanakan suatu produksi ada beberapa hal yang harus diputuskan terlebih dahulu diantaranya adalah :
  • Jenis barang yang di produksi
  • Kualitas barang
  • Jumlah barang
  • Bahan baku
  • Pengendalian produksi

2. Pengendalian Produksi
      Tahapan ini bertujuan agar pelaksanaan kegiatan produksi dapat berjalan lancar dan sesuai rencana yang telah dibuat, oleh karena itu harus dilakukan pengendalian atau kontrol produksi. Adapun hal yang harus dilakukan dalam pengendalian produksi adalah : 
  • Menyusun Perencanaan
  • Membuat Penjadwalan kerja
  • Menentukan kepada siapa barang akan dipasarkan (target pasar)

3. Pengawasan Produksi
         Tahapan ini bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan rencana yang telah di tetapkan dan menghasilkan produk sesuai dengan yang diinginkan. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam oengawasan produksi adalah :
  • Menetapkan kualitas
  • Menetapkan standar barang
  • Pelaksanaan produksi yang tepat waktu 

DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay & Barry Render (2011). Manajemen Operasi. Edisi Sembilan. Buku Dua. Diterjemahkan   oleh Chriswan Sungkono. Jakarta: Salemba Empat.

Fahmi, Irham (2012). Manajemen Produksi dan Operasi. Bandung : Alfabeta.

Assauri, Sofjan (2008). Manajemen Produksi dan Operasi edisi Revisi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

                        (2004). Manajemen Produksi dan Operasi. Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia, Jakarta

No comments:

Post a Comment