Laporan Keuangan : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis-Jenis, Pihak yang Membutuhkan, dan Karakteristik - Pendidikan Manajemen

Latest

Wednesday, March 4, 2020

Laporan Keuangan : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Jenis-Jenis, Pihak yang Membutuhkan, dan Karakteristik



A. Laporan Keuangan
Laporan keuangan atau dalam bahasa inggris disebut financial statement merupakan hasil akhir dari suatu proses pencatatan kegiatan transaksi keuangan dalam sebuah suatu perusahaan yang menggambarkan keadaan keuangan perusahaan itu di satu periode akuntansi serta merupakan gambaran umum tentang kinerja suatu perusahaan.

Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian dari proses pelaporan keuangan.

Laporan keuangan menurut para ahli :

1. Mahmud M. Hanafi dan Abdul Halim
Menurut mereka laporan keuangan adalah suatu laporan yang diharapkan mampu untuk memberikan informasi perusahaan. Serta di adukan dengan informasi lain.  Contoh: industri, konidisi ekonomi.

2. Munawir (2010:5)
Menurut pendapat dari Munawir, laporan keuangan pada umumnya terdiri atas neraca serta perhitungan laba rugi dan juga perubahan ekuitas.

Neraca ini menunjulan sejumlah aset, kewajiban dan juga ekuitas dari sebuah perusahaan dalam peroide tertentu, sementara laba rugi menggambarkan berbagai hasil dan juga beban perusahaan yang berhasil diraih.

3. Kasmir (2013:7)
Menurut Kasmir (2013:7), financial statement merupakan sebuah laporang yang menggambarkan kondisi keuangan perusahaan pada saat ini atau periode selanjutnya.

4. Gitman (2012:44)
Laporan keuangan merupakan laporan tahunan yang dipunyai perusahaan serta harus diberikan pada semua pemegang saham, merangkum sekaligus mendokumentasikan aktivitas keuangan selama satu tahun terakhir.

5. Birgham dan Houston (2010)
Laporan keuangan merupkan beberapa lembar kertas yang berisikan angka-angka yang tertulis di atasnya. Dan angka tersebut penting guna memikirkan aset-aset nyata yang ada dibalik angka tersebut.

B. Tujuan Laporan Keuangan
Pada umumnya, tujuan dari pembuatan laporan keuangan ini tak lain guna menunjukan mengenai informasi apa yang akan dihasilkan oleh akuntansi keuangan.

Menurut Kasmir (2014:10), tujuan dari pembuatan laporan keuangan terdiri atas tujuh tujuan, antara lain:
1. Menyajikan informasi mengenai jenis serta jumlah aktiva (harta) yang dipunyai perusahaan pada masa sekarang.
2. Menyajikan informasi mengenai jenis serta jumlah kewajiban dan juga modal yang dipunyai perusahaan pada waktu ini.
3. Menyajikan informasi mengenai jenis serta jumlah pendapatan yang didapatkan dalam suatu periode tertentu.
4. Menyajikan informasi mengenai jumlah biaya serta jenis biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam suatu periode tertentu.
5. Menyajikan informasi mengenai berbagai perubahan yang berlangsung kepada aktiva, pasiva, serta modal perusahaan.
6. Menyajikan informasi mengenai kinerja manajemen perusahaan dalam suatu perode.
7. Menyajikan informasi mengenai berbagai catatan atas laporan keuangan.

Sementara untuk tujuan kualitatif terdapat syarat yang harus di penuhi agar mampu meraih tujuan laporan keuangan itu sendiri. Diantaranya yaitu:
1. Relevan
2. Dapat dimengerti
3. Daya uji
4. Netral
5. Tepat waktu
6. Daya banding
7. Lengkap

C. Fungsi Laporan Keuangan
1. Sebagai Media Review
Financial statement bisa menyajikan informasi atau data yang komprehensif mengenai kedudukan keuangan perusahaan. Hal tersebut dapat menjadi ulasan tentang keadaan perusahaan secara menyeluruh, terutama keadaan keuangan (aset, utang, biaya operasional, dan yang lainnya).

2. Sebagai Pedoman Membuat Keputusan
Salah satu fungsi paling penting dalam pembuatan laporan tentang keadaan keuangan perusahaan yaitu sebagai media pertimbangan dalam pengambilan keputusan penting untuk perusahaan.

3. Membantu Menciptakan Strategi Baru
Financial statement juga bisa digunakan dalam membuat strategi baru oleh perusahaan dalam usaha menaikan performa usahanya.

4. Meningkatan Kredibilitas Perusahaan
Perusahaan yang membuat financial statement akan menunjukkan bahwa perusahaan itu sudah menerapkan sebuah sistem perekapan data yang terpercaya, akurat, serta tidak sembarangan dalam pengambilan keputusan.

Para pemegang saham tentu akan lebih percaya untuk menginvestasikan uang mereka terhadap perusahaan yang dipercaya dan mempunyai kredibilitas yang baik.

Manfaat Laporan Keuangan menurut Fahmi (2012:5):
    “Dengan terdapatnya laporan keuangan yang disediakan oleh pihak manajemen perusahaan maka akan sangat membantu pihak pemegang saham dalam proses pengambilan keputusan, serta sangat bermafaat dalam melihat keadaan pada saat ini ataupun dijadikan sebagai alat untuk memprediksi keadaan masa yang akan datang”.


D. Jenis-jenis Laporan Keuangan
1. Neraca (balance sheet)
Ragam laporan keuangan pertama adalah Neraca, atau yang biasa juga disebut dengan balance sheet merupakan laporan yang menunjukkan posisi keuangan pada waktu atau tanggal tertentu. Maksud dari posisi keuangan adalah posisi jumlah dan jenis aktiva atau harta, dan pasiva (kewajiban dan ekuitas) suatu perusahaan, yang disusun berdasarkan likuiditas.

Fungsi dari neraca adalah menaksir kesehatan keuangan, meramalkan keadaan keuangan, dan menganalisa likuiditas dan fleksibilitas suatu perusahaan. 


Adapun komponen di dalam neraca, diantaranya yaitu:

a). Harta/Aktiva/Asset
Aktiva adalah asset yang dimiliki oleh suatu perusahaan yang memiliki peran dalam operasi perusahaan.

Macam-macam aktiva, secara umum aktiva dapat terbagi menjadi dua jenis, antara lain:

        1. Aktiva tetap berwujud (fixed Assets)
Aktiva tetap berwujud adalah segala barang yang dipunyai oleh sebuah peusahaan dengan tujuan operasional. Serta digunakan secara aktif dan mempunyai manfaat jangka panjang. Aktiva tetap berwujud yang memiliki masa pendek harus didepresiasi selama masa kegunaannya serta dicatat dalam neraca sebesar nilai bukunya (harga perolehan dikurangi dengan akumulasi depresiasin).

Yang termasuk jenis aktiva tetap: bangunan, mesin, alat-alat pabrik, alat-alat transportasi, alat-alat kantor, mebel, alat kerja bengkel, aktiva sumber alam. Sementara aktiva tetap berwujud yang mempunyai masa kegunaan tidak terbatas akan dimasukan ke dalam neraca sebesar harga pendapatan.

       2. Aktiva tetap tak berwujud (intangible assets)
Aktiva tetap tak berwujud adalah hak-hak istimewa yang dijamin oleh undang-undang, berbagai perjanjian dan kontrak.

b). Kewajiban/Utang (Liabilities)
Berdasarkan dengan jangka waktunya, utang bisa dibagi menjadi dua macam. Yakni: utang jangka pendek (Current liabilities) serta utang jangka panjang (long term liabilities). Utang jangka panjang menurut pendapat dai Harnanto adalah segala kewajiban yang pelunasannya melebihi batas jangka waktu satu tahun.

Contoh hutang jangka panjang: obligasi, hutang bank dan juga hutang hipotek.

c). Pemilik Modal (Owner Equity)
Modal adalah sisa hak dari aktiva sebuah perusahaan sesudah dikurangi hutangnya. Nilai modal sendiri berbeda dalam tiap perusaahan sebab tergantung dengan jenis perusahaan itu sendiri.

2. Laporan Laba dan Rugi
Laporan laba rugi biasa juga disebut dengan income statement. Di dalamnya menggambarkan hasil usaha sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Dalam laporan ini juga akan ada gambaran pendapatan beserta sumber-sumber pendapatan yang diperoleh, serta gambaran pengeluaran dalam satu periode.

Selanjutnya, dari jumlah pendapatan dan pengeluaran atau biaya ini terdapat selisih, yang kita sebut dengan laba dan rugi. Perusahaan akan dikatakan laba ketika jumlah pendapatannya lebih besar dari pengeluaran, sedangkan akan dikatakan rugi, bila yang terjadi adalah sebaliknya.

Dalam laporan laba-rugi terdapat komponen di dalamnya, antara lain:
a). Pendapatan/hasil/revenue
Pendapatan adalah hasil yang didapat dari penjualan jasa terhadap perusahaan atau penerima jasa.

b). Biaya (Expense)
Biaya adalah arus keluar aktiva, penggunaan aktiva ataupun munculnya kewajiban dan atau kombinasi dari keduanya dalam kurun waktu tertentu. Kondisi tersebut dapat dikarenakan oleh delivery barang, biaya jasa atau aktivitas operasional perusahaan yang lain.


Dengan adanya laporan ini kita dapat mengetahui laba atau rugi bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dalam satu periode. Selain itu dengan laporan ini kita dapat gunakan untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan tersebut.

3. Laporan Perubahan Modal
Laporan perubahan modal adalah jumlah modal yang ada saat ini. Selain itu, laporan ini juga memuat perubahan yang terjadi pada modal, beserta sebab-sebab terjadinya perubahan tersebut. Laporan ini tidak selalu dibuat oleh perusahaan. Sebagaimana namanya, laporan ini hanya dibuat ketika terjadi perubahan modal dalam suatu perusahaan.

Secara spesifik, fungsi dari laporan perubahan modal adalah membantu pihak-pihak yang kompeten untuk mengambil sebuah keputusan. Kemudian, laporan ini juga berguna untuk mengetahui besaran perubahan rasio ekuitas dan modal perusahaan.


4.Laporan Arus Kas
Laporan ini akan menunjukkan semua hal yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan. Baik yang berhubungan langsung dengan kas, ataupun yang tidak berhubungan langsung terhadap keuangan dan kas. Dalam penyusunannya, laporan ini harus berdasarkan pada konsep laporan setiap periodenya. Isi dari laporan arus kas adalah mengetahui arus keluar kas perusahaan cash out dan arus masuk kas perusahaan cash in.

Arus masuk kas perusahaan dipengaruhi oleh pemasukan atau pendapatan perusahaan, misal dari hasil penjualan barang atau jasa yang dilakukan perusahaan, sedangkan arus keluar kas dipengaruhi oleh biaya yang dikeluarkan oleh perusahaan untuk berbagai kebutuhannya. Misalkan saja pengeluaran perusahaan untuk membeli bahan baku produksi, atau pengeluaran untuk sewa lokasi kantor, dan lainnya.


Manfaat yang bisa diperoleh oleh perusahaan ketika membuat laporan arus kas ada lima :
1. Kamu bisa melihat kondisi keuangan perusahaanmu
2. Kamu bisa meningkatkan kas perusahaan di masa yang akan datang.
3. amu bisa menilai kemampuan perusahaanmu dalam menuntaskan kewajibannya
4. Kamu bisa melihat pembiayaan dan investasi suatu perusahaan
5. Kamu bisa membedakan arus kas bersih dengan laba bersih perushaanmu.

E. Pihak yang Membutuhkan Laporan Keuangan
1. Investor
Investor ataupun penasihat investor memiliki kepentingan terhadap kemungkinan resiko dari investasinya. Untuk mencegah resiko tersebut, dan untuk membantu membuat keputusan, investor membutuhkan laporan keuangan tersebut.

2. Karyawan
Pihak kedua yang membutuhkan laporan keuangan adalah karyawan. Hal ini diperlukan oleh karyawan untuk melihat kemampuan sebuah perusahaan membalas jasa dan kerja mereka. Laporan keuangan juga dapat memberikan gambaran stabilitas perusahaan.

3. Pemberi Pinjaman
Laporan keuangan penting bagi pemberi pinjaman, karena melalui laporan tersebut mereka bisa memutuskan besaran pinjaman dan waktu jatuh tempo pinjaman tersebut.

4. Pemasok dan Kreditor Usaha Lainnya
Laporan keuangan penting diketahui oleh pemasok atau kreditur usaha. Ini tidak jauh berbeda dengan fungsinya ketika laporan keuangan diketahui oleh pemberi pinjaman. Pemasok atau kreditor dapat memutuskan jumlah besaran dan waktu jatuh tempo pinjaman dengan pedoman laporan keuangan.

5. Pelanggan
Pelanggan juga punya kepentingan dengan laporan keuangan perusahaan, khususnya bila sang pelanggan memiliki ikatan kerja sama jangka panjang dengan perusahaan.

6. Pemerintah
Pemerintah memiliki kepentingan terhadap laporan keuangan dan kondisi suatu perusahaan karena pemerintah yang akan membuat kebijakan dan aturan terkait sumber daya yang berkaitan dengan aktivitas perusahaan. Pemerintah juga butuh laporan ini untuk menentukan pajak perusahaan.

F.Karakteristik Kualitatif Laporan Keuangan
Karakteristik kualitatif merupakan ciri khas yang membuat informasi dalam laporan keuangan berguna bagi pemakai. Terdapat empat karakteristik kualitatif pokok yaitu :

1. Dapat Dipahami
Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan dapat dipahami peserta dan bentuk serta istilahnya disesuaikan dengan batas para pengguna;

2. Relevan
Laporan keuangan dianggap jika informasi yang disajikan didalamnya dapat mempengaruhi keputusan pengguna;

3. Keandalan
Informasi dalam laporan keuangan bebas dari pengertian yang menyesatkan dan kesalahan material;

4. Dapat diperbandingkan
Informasi yang disajikan akan lebih berguna bila dapat diperbandingkan dengan laporan keuangan pada periode sebelumnya.

No comments:

Post a Comment