Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Peranan, Pendekatan, Mekanisme Pengolahan, Langkah-langkah Pengolahan - Pendidikan Manajemen

Latest

Sunday, April 5, 2020

Manajemen Sumber Daya Manusia : Pengertian, Tujuan, Fungsi, Peranan, Pendekatan, Mekanisme Pengolahan, Langkah-langkah Pengolahan



A. Pengertian manajemen sumber daya manusia
Menurut Desseler (2015:3)
Manajemen sumber daya manusia adalah proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta hal-hal yang berhubungan dengan keadilan.

Menurut Mathis & Jackson (2012:5)
manajemen sumber daya manusia (MSDM) dapat diartikan sebagai ilmu dan seni yang mengatur hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien dalam penggunaan kemampuan manusia agar dapat mencapai tujuan di setiap perusahaan.

Menurut Flippo (dalam Hasibuan 2013:11)
manajemen personalia adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian dari pengadaan, pengembangan, kompensasi, pengintegrasian, pemeliharaan, dan pemberhentian karyawan, dengan maksud terwujudnya tujuan perusahaan, individu, karyawan dan masyarakat.

B. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia
1. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Sunarto :

Sunarto mengemukakan bahwa terdapat 12 tujuan manajemen sumber daya manusia, diantaranya :

a. Memperoleh dan mempertahankan tenaga kerja yang terampil, memiliki motivasi tinggi dan dapat dipercaya bagi organisasi.
b. Meningkatkan dan memperbaiki kualitas tenaga kerja dalam organisasi yang diukur dari kontribusi, kemampuan dan kecakapan dalam melaksanakan  operasional pekerjaan.
c. Mengembangkan sistem kerja yang baik secara prosedur dalam perekrutan dan seleksi calon karyawan. Prosedur perekrutan dan seleksi dilakukan secara teliti dengan sistem kompensasi dan insentif yang tergantung pada kinerja tiap karyawan. Hal tersebut juga ditunjang oleh pengembangan manajemen serta aktivitas pelatihan yang terkait dengan kebutuhan organisasi.
d. Memiliki komitmen tinggi akan karyawan dan menjadikan karyawan sebagai stakeholder dalam organisasi yang bernilai dan berperan dalam pengembangan iklim kerjasama membentuk kepercayaan bersama.
e. Menciptakan lingkungan kerjasama tim yang fleksibel dan terus berkembang.
f. Menyeimbangkan dan menyelaraskan keperluan masing-masing stakeholder.
g. Menghargai elemen sumber daya manusia berdasarkan prestasi yang telah dicapai
h. Meningkatkan kesejahteraan para karyawan baik secara fisik maupun mental.
i. Menciptakan iklim yang harmonis dan produktif yang terbentuk antara manajemen dan karyawan.
j. Menyediakan kesempatan yang merata bagi seluruh elemen sumber daya manusia.
k. Melakukan pendekatan yang humanis dalam proses pengelolaan karyawan yang berlandaskan keadilan, perhatian, dan transparansi.
l. Mengelola tenaga kerja dan mempertimbangkan perbedaan Kebutuhan Manusia (baik primer sekunder tersier) dan keinginan individu dan kelompok yang difasilitasi dalam penyampaian aspirasi.

2. Tujuan Manajemen Sumber Daya Manusia Menurut Sedarmayanti
Sedarmayanti mengemukakan tujuan dari manajemen sumber daya manusia menjadi 4 tujuan.

Adapun 4 tujuan tersebut adalah :

a. Tujuan Sosial
Tujuan sosial pada tujuan manajemen sumber daya manusia adalah organisasi bertanggung jawab secara sosial terhadap tantangan dan keperluan yang terjadi di masyarakat khususnya di ruang lingkup organisasi dan mengurangi efek yang merugikan.

b. Tujuan Organisasional
Tujuan organisasional merupakan langkah untuk menunjukkan kebeberadaan dari suatu organisasi sehingga perlu adanya kontribusi akan pendayagunaan sumber daya manusia secara keseluruhan. Tujuan organisasional dalam tujuan sumber daya manusia itu sendiri merupakan target formal yang ditentukan untuk mencapai tujuan organisasi.

c. Tujuan Fungsional
Tujuan fungsional pada proses manajemen sumber daya manusia adalah mempertahankan kontribusi dari sumber daya manusia tiap departemen yang disesuaikan dengan kebutuhan organisasi. Sumber daya manusia pada tiap departemen dipelihara sedemikian rupa sehingga memberikan kontribusinya secara optimal.

d. Tujuan Individu
Tujuan individu dalam suatu organisasi harus terpenuhi dan diselaraskan dengan tujuan organisasi. Tujuan individu digunakan sebagai motivasi para karyawan untuk lebih berkontribusi dalam melaksanakan tugasnya di dalam organisasi.

C. Fungsi Manajemen SDM
Pada umumnya manajemen SDM memiliki berbagai macam fungsi jika ditinjau dari sisi peranannya, diantaranya ialah :

1. Staffing (Pengaturan Keanggotaan)
Fungsi manajemen SDM salah satunya ialah staffing atau mengatur keanggotaan. Pada fungsi ini terdiri atas tiga kegiatan utama, diantaranya ialah penarikan, perencanaan, dan proses seleksi. Semakin berkembang dan bertambahnya jumlah perusahaan, maka akan semakin banyak juga sumber daya manusia yang diperlukan.

Karenanya dibutuhkan adanya manajemen SDM yang berfungsi sebagai filter untuk menyaring individu yang layak dan berkualitas. Manajemen SDM sangat berperan penting dalam upaya penentuan kualitas SDM pada lembaga perusahaan.

2. Evaluasi
Fungsi lain dari manajemen SDM yang tak kalah penting adalah evaluasi. Evaluasi yang dimaksud adalah dalam hal aktivitas pelatihan dan juga penilaian. Departemen SDM memiliki tanggung jawab akan pengadaan sumber daya manusia yang ideal pada lembaga perusahaan.

Pada umumnya divisi SDM akan memberikan pelatihan serta memastikan para calon memperoleh evaluasi ataupun penilaian berkenaan dengan performance mereka sehinga output SDM memiliki standar kualifikasi yang baik untuk perusahaan.

3. Penggantian dan Kepuasan
Fungsi manajemen SDM yang berikutnya adalah pergantian dari kepuasan atau dapat diistilahkan sebagai ‘reward’. Reward diberikan kepada SDM yang memiliki kinerja baik. Hal tersebut dilakukan guna memberikan apresiasi kepada SDM berprestasi dan juga mampu menstimulasi motivasi SDM lainnya untuk dapat bekerja lebih giat dan progresif.

4. Penasehat dan Pelatihan
Manajemen SDM memiliki fungsi sebagai penasehat dan pelatih. Maksudnya adalah pihak divisi SDM bertanggung jawab dalam membantu pihak manajer dalam menyajikan program-program pelatihan untuk calon karyawan, SDM baru, dan SDM lama dalam rangka menghasilkan kinerja karyawan yang lebih berkualitas.

5. Membangun Relasi
Fungsi manajemen SDM berikutnya ialah membangun relasi. Manajemen SDM memiliki peranan penting dalam membangun relasi dengan serikat pekerja, lembaga pemerintahan eksekutif, legistalif, dan segala hal yang erat kaitannya dengan SDM perusahaan dalam hal kebijakan dan lain sebagainya.

6. Mewujudkan dan Menjamin Kondisi Aman dan Sehat
Manajemen SDM haruslah mampu menciptakan situasi dan kondisi yang aman dan sehat dalam artian mampu menghindari berbagai hal yang tidak diinginkan. Misalnya saja memberikan peraturan tentang strandar operasional prosedur (SOP) keamanan bekerja, memberikan jaminan kesehatan dan sosial pada pekerja, serta berbagai hal lainnya.

7. Mendalami Masalah
Pihak divisi manajemen SDM mempunyai fungsi sebagai pencari solusi terhadap berbagai masalah yang muncul baik secara personel ataupun kolektif (yang berkaitan dengan SDM). Masalah demi masalah yang ada di lembaga perusahaan haruslah mampu didalami oleh divisi dan kemudian akan dicarikan solusinya.

Masalah yang timbul tidak bisa begitu saja didiamkan tanpa adanya upaya penyelesaian. Karenanya divisi ini harus mampu mengurai masalah dan menyelesaikannya dengan solusi terbaik sehingga SDM mampu bekerja dengan hasil yang optimal.

8. Pengintegrasian
Manajemen SDM ditinjau dari sisi fungsional lainnya salah satunya adalah fungsi integrasi. Fungsi integrasi pada manajemen SDM adalah lebih kepada penyatuan visi, misi, ikatan emosional, dan segala hal yang berkaitan dengan kinerja SDM.

Sinergisitas haruslah hadir dalam setiap SDM yang bekerja pada sebuah lembaga ekonomi, karenanya dibutuhkan adanya integrasi yang baik dan terpola. Proses integrasi yang baik akan menghasilkan sinegisitas yang akan mengacu pada optimalisasi kinerja SDM.

9. Pemeliharaan
Pegawai atau karyawan adalah SDM yang teramat esensial di dalam sebuah lembaga perusahaan. Fungsi pemeliharaan dalam manajemen SDM ini ditujukan guna meningkatkan kondisi fisik, mental ataupun loyalitas pegawai / karyawan agar kerjasama antara SDM semakin terjaga kesolidannya.

10. Pemutusan Hubungan Kerja (PHK)
Pemutusan Hubungan Kerja adalah suau upaya mengakhiri kerja sama antara perusahaan dengan karyawan. Umumnya istilah ini digunakan oleh perusahaan terjadap karyawannya. PHK ini juga merupakan salah satu fungsi dari manajemen SDM.

D. Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia
Peranan manajemen sumber daya manusia yang dikemukakan oleh  Hasibuan (2013 : 34) antara lain :

1. Menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job specification, dan job evaluation.
2. Menetapkan penarikan, seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan asas the right man in the right job.
3. Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, dan pemberhentian.
4. Meramalkan penawaran dan permintaan sumber daya manusia pada masa yang akan datang.
5. Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan pada khususnya.
6. Memonitor dengan cermat undang-undang perburuhan dan kebijaksanaan pemberian balas jasa perusahaan-perusahaan sejenis.
7. Memonitor kemajuan teknik dan perkembangan serikat buruh.
8. Melaksanakan pendidikan, latihan, dan penilaian prestasi karyawan.
9. Mengatur mutasi karyawan baik vertikal maupun horizontal.
10. Mengatur pensiun, pemberhentian, dan pesangonnya.

E. Pendekatan Manajemen Sumber Daya Manusia
Dalam setiap kegiatan atau aktivitas organisasi dari waktu ke waktu selalu timbul masalah-masalah. Untuk mengatasi masalah–masalah yang timbul ada beberapa pendekatan sesuai dengan periodenya.

Maksudnya pendekatan yang lebih akhir menunjukkan lebih baru ditinjau dari segi waktunya. Namun sampai sekarang pun masih ada pimpinan perusahaan yang menggunakan pendekatan lama dalam mengatasi permasalahan. Di bawah ini dikemukakan tiga pendekatan: Pendekatan Mekanis, Pendekatan Paternalisme, dan, Pendekatan Sistem Sosial.

1.Pendekatan Mekanis (klasik)
Perkembangan di bidang Industri dengan penggunaan mesin–mesin dan alat–alat elektronika membawa kemajuan yang sangat pesat dalam efisiensi kerja.
Dalam pendekatan mekanis, apabila ada permasalahan yang berhubungan dengan tenaga kerja, maka unsur manusia dalam organisasi disamakan dengan faktor produksi lain, sehingga pimpinan perusahaan cenderung menekan pekerja dengan upah yang minim sehingga biaya produksi rendah.

2.Pendekatan Paternalisme (Paternalistik)
Dengan adanya perkembangan pemikiran dari para pekerja yang semakin maju dari para pekerja, yang menunjukkan mereka dapat melepaskan diri dari ketergantungan manajemen atau pimpinan perusahaan mengimbangkan dengan kebaikan untuk para pekerja.

Paternalisme merupakan suatu konsep yang menganggap manajemen sebagai pelindung terhadap karyawan, berbagai usaha telah dilakukan oleh pimpinan perusahaan supaya para pekerja tidak mencari bantuan dari pihak lain. Pendekatan ini mulai hilang pada waktu periode tahun 1930–an.
Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)
Manajemen Sumber Daya Manusia atau personalia merupakan proses yang kompleks. Dengan kekomplekan kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia, maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendekatan yang lain yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan.

3.Pendekatan Sistem Sosial (Human Relation)
Manajemen Sumber Daya Manusia atau personalia merupakan proses yang kompleks. Dengan kekomplekan kegiatan manajemen Sumber Daya Manusia, maka pimpinan perusahaan mulai mengarah pada pendekatan yang lain yaitu pendidikan sistem sosial yang merupakan suatu pendekatan yang dalam pemecahan masalah selalu memperhitungkan faktor – faktor lingkungan.

F. Mekanisme Pengelolaan Manajemen Sumber Daya Manusia
Pengelolaan manajemen sumber daya manusia sangat diperlukan untuk meraih tujuan besar suatu organisasi. Hal ini dikarenakan sumber daya manusia menjadi kunci utama dalam mengelola sumber daya organisasi/perusahaan yang lain. Semakin baik kualitas sumber daya manusia, semakin baik pengelolaan terhadap sumber daya yang lain. Adapun berbagai sumber daya yang dikategorikan sebagai sumber daya organisasi/perusahaan adalah :

1. Manusia (Man)
Sumber daya utama yang melaksanakan aktivitas manajemen demi tercapainya tujuan organisasi/perusahaan.

2. Uang (Money)
Modal yang dipakai untuk mengembangkan perusahaan baik sebagai aktiva atau untuk memenuhi kewajiban.

3. Material
Prasarana yang digunakan untuk mempermudah proses manajemen.

4. Teknologi (Tchnology)
Sarana yang digunakan organisasi/perusahaan untuk mencapai tujuan dengan lebih efektif dan efisien.

5. Metode (Method)
Cara yang digunakan oleh organisasi/perusahaan untuk mewujudkan tujuannya.

6. Pasar (Market)
Objek dari perusahaan khususnya perusahaan dengan profit oriented

G. Langkah-langkah Pengolahan Sumber Daya Manusia
1. Perencanaan SDM
Perencanaan akan SDM yang akan berkecimpung di suatu organisasi atau perusahaan berdasarkan kondisi dan kebutuhan pada tiap-tiap departemen dan divisi.

2. Rekruitmen
Setelah mengetahui kebutuhan posisi yang akan diisi oleh calon karyawan maka diadakan proses rekruitmen dengan mempertimbangkan syarat yang sesuai dengan kualifikasi yang diperlukan.

3. Seleksi
Dari sekian banyak pendaftar sebagai calon karyawan maka diadakan proses seleksi untuk mengetahui kemampuan sebenarnya dari calon karyawan yang disesuaikan dengan kebutuhan perusahaan dan membandingkannya dengan calon karyawan lainnya. Setelah itu memilih calon karyawan terbaik dibandingkan dengan pendaftar yang lain sesuai jumlah yang diperlukan perusahaan.

4. Pelatihan dan Pengembangan
Sebelum terjun di dunia kerja yang baru, karyawan baru perlu diberi pelatihan dan pendidikan sebagai pengenalan/orientasi dunia kerja yang baru. Hal ini bertujuan agar setelah dimulai masa kerja, karyawan baru lebih siap dan sigap dalam menjalankan tuntutan tugas dari perusahaan

5. Penilaian Prestasi
Penilaian prestasi sekaligus menjadi pengawasan bagi karyawan. Pengawasan kinerja dibuat sedemikian hingga agar karyawan tidak menyimpang dari prosedur perusahaan.

6. Kompensasi
Kompensasi diberikan pada karywaan yang dalam penilaian kerja mendapat niali yang baik dna berprestasi. Karyawan yang berprestasi akan memperoleh reward dari perusahaan dalam berbagai rupa seperti bonus, kenaikan gaji, promosi jabatan dll. Reward dari prestasi kerja dapat menjadi motivasi agar karyawan lebih semangat dalam melakukan pekerjaan.

7. Pemeliharaan Keselamatan Kerja
Perusahaan juga wajib menjada keselamatan kerja bagi semua elemen di dalamnya khususnya sumber daya manusia yang menjalankan operasional dalam pencapaian tujuan perusahaan.

No comments:

Post a Comment